Teman,
cobalah untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yang kita
miliki. Simpanlah semua itu di dalam kekokohan hati kita agar tak ada yang
mampu menghapusnya. Torehkan kenangan bahagia itu agar tak ada angin kesedihan
yang mampu melenyapkannya.
Teman, burung tak pernah diajari untuk
terbang dan ikan tak pernah belajar untuk berenang. Semuanya alami. Semua
berasal dari naluri. Hal itu akan hadir pada setiap makhluk yang percaya akan
kebesaran Allah. Hanya Allah lah yang memberikan kita kekuatan itu.
Teman, biarkan "singa-singa"
penuh semangat hadir dalam jiwa anda. Rawatlah singa-singa itu dengan keluhuran
budi, dan kebersihan nurani. Susunlah bulu-bulu kedamaiannya, cermati terus
rahang persahabatannya. Perkuat punggung optimismenya, dan pertajam selalu
kuku-kuku kesabaran miliknya.
Emas dan kuningan tentu punya nilai yang
berbeda. Tapi, apakah kemuliaan dinilai hanya dari apa disandangnya? Apakah
harga diri hanya ditunjukkan dari simbol-simbol yang tampak di luar? Sebab kita
sama-sama belajar dari pengrajin kuningan bahwa loyang kadang bernilai lebih
dibanding logam mulia dan juga bahwa kemuliaan adalah buah dari ketekunan.
Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan
apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang supaya anda menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Teman, jika bisa menemukan
"mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat
mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita akan terpacu membuatnya merekah dan
terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu
akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi
taman-taman jiwa kita.
Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu.
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi jangan jadikan hatimu itu
seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan
mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.
Kadang, kita terlalu tinggi hati untuk
mengakui kebenaran orang lain. Kita enggan untuk menyetujui pendapat mereka.
Bukan karena pendapat mereka yang salah, tapi karena kita tak mau merasa
dikalahkan. Kita sering terpesona dengan rasa picik dan tak suka jika ada orang
yang lebih baik.
Bahagia adalah udara. Kebahagiaan adalah
aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin
kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin
kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Pohon-pohon itu adalah prasasti sebagai
penanda buatmu dalam berjalan. Mereka akan jadi pengingat betapa lelah
kaki-kaki ini telah melangkah. Mereka semua akan menjadi pengingat tentang
jalan-jalan yang telah kita lalui.
Teman, percayalah, akan ada
petunjuk-petunjuk Allah dalam setiap langkah kita menapaki jalan kehidupan ini.
Carilah, gali, dan temukan rasa percaya itu dalam hatimu. Sebab saat kita telah
percaya, maka petunjuk itu akan datang dengan tanpa disangka.
Mencermati setiap bagian dari dunia yang
kita sukai. Jalin-jemalin kenyamanan yang dapat drangkai dalam dunia, adalah
sesuatu yang indah. Di sana akan kita temuka kesejukan, ketenangan, kesunyian,
keteraturan, keterpaduan, dan segalanya, asalkan kita mau menjenguknya.
Teman, be *** MESSAGE TRUNCATED ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar